Nama: Anisah Widiah
Rachmaningtias
NPM: 21214301
Kelas: 1EB21
Tugas Softskill:
Perekonomian Indonesia
1.1
Pengertian
Sistem
Sistem adalah suatu organisasi besar yang menjalin
berbagai subjek dan objek serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan
tertentu.
Subjek dan objek:
·
Sistem kemasyarakatan: orang atau masyarakat
· Sistem kehidupan/lingkungan: makluk
hidup dan benda alam
·
Sistem peralatan: barang/alat
·
Sistem informasi: data, catatan, dan fakta
Perangkat kelembagaan: lembaga/wadah subyek(objek)
melakukan hubungan, cara kerja atau mekanisme yang menjalin hubungan
subyek(objek) dan tatanan kaidah/norma yang mengatur hubungan subyek(objek)
agar berjalan serasi.
Keserasian hubungan antar subjek (antarobjek)
termasuk bagian atau syarat sebuah sistem karena, sebagai suatu “organisasi”,
setiap sistem tentu mempunyai tujuan tertentu. Guna membentuk dan memelihara
keserasian itu maka diperlukan kaidah atau norma-norma tertentu yang harus
dipatuhi oleh subjek-subjek (objek-objek) yang ada dalam bekerja dan
berhubungan satu sama lain. Bisa berupa aturan dan peraturan, baik yang
tertulis maupun tidak tertulis, untuk suatu sistem yang menjalin hubungan
antarorang.
1.2
Pengertian
Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi adalah suatu aturan dan tata cara
untuk mengatur perilaku masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonomi untuk meraih
suatu tujuan. Sistem perekonomian di setiap negara dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain ideologi bangsa, sifat dan jati diri bangsa, dan
struktur ekonomi.
1.3
Pengertian
sistem politik
sistem politik adalah mekanisme seperangkat fungsi
atau peranan dalam struktur politik dalam hubungan satu sama lain yanh
menunjukan suatu proses yang langsung memandang dimensi waktu (melampaui masa
kini dan masa yang akan datang).
Dapat disimpulkan bahwa sistem politik adalah
mekanisme seperangkat fungsi atau peranan dalam struktur politik dalam hubungan
satu sama lain yanh menunjukan suatu proses yang langsung memandang dimensi
waktu (melampaui masa kini dan masa yang akan datang).
Benang merah hubungan sistem
ekonomi dan sistem politik :
KUTUB A
|
KONTEKS
|
KUTUB Z
|
Liberalisme
|
Ideoligi politik
|
Komunisme (menghapus hak perorangan)
|
Demokrasi
|
Rejim pemerintahan
|
Otokrasi atau otoriter (kekuasaan tak terbatas)
|
Egaliterisme (Berderajad sama)
|
Penyelenggaraan kenegaraan
|
Etatitsme (Lebih mementingkan negara)
|
Desentralisme
|
Struktur birokrasi
|
Sentralisme
|
Kapitalisme
|
Ideologi ekonomi
|
Sosialisme
|
Mekanisme pasar
|
Pengelolaan ekonomi
|
Perencanaan terpusat
|
Perbedaan sistem ekonomi suatu
negara dapat ditinjau dari beberapa sudut:
·
Sistem kepemilikan sumber daya
atau faktor-faktor produksi
·
Keleluasaan masyarakat untuk
berkompetisi dan menerima imbalan atas prestasi kerja
·
Kadar peranan pemerintah dalam
mengatur, mengarahkan dan merencanakan kehidupan bisnis dan perekonomian pada
umumnya
1.4
Sistem
Ekonomi Sosialisme
Sosialisme adalah suatu sistem perekonomian yang
memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan
kegiatan ekonomi tetapi dengan campur tangan pemerintah. Pemerintah masuk ke
dalam perekonomian untuk mengatur tata kehidupan perekonomian negara serta
jenis-jenis perekonomian yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh
negara seperti air, listrik, telekomunikasi, gas lng, dan lain sebagainya.
Sistem Sosialis ( Socialist Economy) berpandangan
bahwa kemakmuran individu hanya mungkin tercapai bila berfondasikan kemakmuran
bersama. Sebagai Konsekuensinya, penguasaan individu atas aset-aset ekonomi
atau faktor-faktor produksi sebagian besar merupakan kepemilikan sosial.
Prinsip Dasar Ekonomi Sosialisme
• Pemilikan
harta oleh negara
• Kesamaan
ekonomi
• Disiplin
Politik
Ciri-ciri Ekonomi Sosialisme:
1. Lebih
mengutamakan kebersamaan (kolektivisme).
2. Peran
pemerintah sangat kuat
3. Sifat
manusia ditentukan oleh pola produksi
1.5
Sistem
Ekonomi Kapitalisme
Kapitalisme adalah sistem perekonomian yang
memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan
kegiatan perekonomian seperti memproduksi barang, manjual barang, menyalurkan
barang dan lain sebagainya. Dalam sistem ini pemerintah bisa turut ambil bagian
untuk memastikan kelancaran dan keberlangsungan kegiatan perekonomian yang
berjalan, tetapi bisa juga pemerintah tidak ikut campur dalam ekonomi.
Dalam perekonomian kapitalisme setiap warga dapat
mengatur nasibnya sendiri sesuai dengan kemampuannya. Semua orang bebas bersaing
dalam bisnis untuk memperoleh laba sebesar-besarnya. Semua orang bebas
malakukan kompetisi untuk memenangkan persaingan bebas dengan berbagai cara.
Ciri-ciri sistem ekonomi Kapitalisme :
1. Pengakuan
yang luas atas hak-hak pribadi
2. Perekonomian
diatur oleh mekanisme pasar
3. Manusia
dipandang sebagai mahluk homo-economicus, yang selalu mengejar kepentingann
(keuntungan) sendiri
4. Paham
individualisme didasarkan materialisme, warisan zaman Yunani Kuno (disebut
hedonisme)
1.6
PERSAINGAN
TERKENDALI
Indonesia mengakui pemilikan individual atas factor
factor produksi, kecuali untuk sumber daya. Sumber daya yang menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh Negara. Hal ini sebagaimana diketahui bersama,
diatur dengan tegas oleh Pasal 33 UUD 1945. Jadi secara konsistional system
ekonomi Indonesia bukan kapitalisme dan bukan sosialisme. Kompotensi untuk
memperbaiki taraf kehidupan. Berkenaan dengan kompotensi antar indiviu,
pemerintah tidak membatasi pilihan seseorang untuk memasuki bidang pendidikan
yang diminatnya. Tetapi juga tidak membiarkan orang orang memasuki bidang
pendidikan yang sudah jauh dari pasar tenaga kerja. Jadi tidak sepenuhnya
dilepas kepada pihak swasta, juga bukan sekedar menyedihkan anggaran atau
subsidi dana pendidikan sebagaimana yang berlangsung pada umumnya di Negara
Negara kapitalis.
Namun untuk menghindari persaingan tidak sehat
dalam pasar barang tertentu yang sudah jenuh, pemerintah mengendalikannya
dengan membuka prioritas-prioritas bidang usaha. Sangat terbuka peluang bagi
setiap pekerja/ pemodal untuk mendapatkan imbalan lebih. Iklim persaingan
berekonomi dan kompotensi berbisnis di Indonesia bukanlah persaingan yang
berlepas-lepas, melainkan persaingan yang terencana-terkendali. Dalam system
ekonomi kapitalis persaingan bersifat bebas tanpa kendali pemerintah. sedangkan
dalam system ekonomi sosialis, perencanaan terpusat, sehingga persaingan
praktis terkendali, atau bahkan tidak ada sama sekali. Indonesia tidak
demikian.indonesia tidak sepenuhnya menyediakan perekonomian pada mekanisme
pusat.
1.7
KADAR
KAPITALISME DAN SOSIALISME
Unsur- unsur kapitalisme dan sosialisme jelas
terkandung dalam pengorganisaian ekonomi Indonesia. Untuk melihat seberapa
tebal kadar masing-masing “isme” mewarnai perekonomian, dari dua pendekatan.
Pertama mewarnai perekonmian dari dua pendekatan pemerintah atau Negara dalam
struktur perekomomian. Kedua pendekatan sejarah yakni dengan menelusuri
bagaimana perekonomian bangsa diorganisaikan dalam waktu kewaktu.
Untuk mengukur kadar keterlibatan pemerintah dalam
perekonomian dengan pendekatan factual-struktural menelaah peranan pemerintah
dalam perekonomian bangsa diorganisaikan dari waktu ke waktu. Untuk mengukur
kadar keterlibatan pemerintah dalam perekonomian bangsa dengan pendekatan
factual-struktural, dapat digunakan kesamaan agregat Keynesian berumuskan
Y=C+I+G+(X-M). kesamaan ini merupakan rumus untuk menghitung pendapatan
nasional dengan pendekatan pengeluaran. Rumus ini memiliki fungsi :
C : pengeluaran konsumsi masyarakat
I : pengeluaran investasi
G : pengeluaran konsumsi pemerintah
X dan M : melambangkan export dan impor
Peranan pengeluaran konsumsi pemrintah relative
konstan atau stabil. Peranan pemerintah dalam perekonomian tidak cukup hanya
dilihat melalui variable G. Hal ini mengingat didalam I sesungguhnya terdapat
pula unsure investasi pemerintah. Begitupun halnya dengan variable (X-M),
selisih ekspor-impor. Dapat disimpulkan bahwa peranan konsumtif pemerintah
tidak semakin membesar, bahkan cenderung menurun. Dan keterlibatan pemerintah
dalam mengatur sector-sektor produksi dan berbagai kegiatan bisnis, terutama
dalam hal penentuan harga dan tata niaga. Nyaris di semua sector dan segala
kegiatan bisnis, pemerintah turut terlibat sebagai “pemain” dalam percaturan
ekonomi. System ekonomi campuran dengan persaingan terkendali agaknya merupakan
system ekonomi yang tepat untuk mengelola perekonomian Indonesia. Derasnya arus
globalisiasi bersamaan dengan bubarnya sejumlah Negara komunis utama yang
bersistem ekonomi sosialisme, telah menggiring Indonesia tersesat arus
kapitalisme
Contoh Soal
1. Suatu
organisasi besar yang menjalin berbagai subjek dan objek serta perangkat
kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu, adalah pengertian dari
a. Organisasi
b. Jaringan
c. Popuasi
d. Sistem
*
2. Suatu
aturan dan tata cara untuk mengatur perilaku masyarakat dalam melakukan
kegiatan ekonomi untuk meraih suatu tujuan, adalah pengertian dari
a. Sistem
Campuran
b. Sistem
Ekonomi *
c. Sistem
Politik
d. Sistem
Tradisional
3.
Perbedaan sistem ekonomi suatu
negara dapat ditinjau dari beberapa sudut, kecuali
a.
Sistem kepemilikan sumber daya
atau faktor-faktor produksi
b.
Keleluasaan masyarakat untuk
berkompetisi dan menerima imbalan atas prestasi kerja
c.
Sistem politik di dalam suatu negara tersebut *
d.
Kadar peranan pemerintah dalam
mengatur, mengarahkan dan merencanakan kehidupan bisnis dan perekonomian pada
umumnya
4. Ciri-ciri
sistem ekonomi Kapitalisme :
a. Pengakuan
yang luas atas hak-hak pribadi
b. Peran
pemerintah sangat kuat *
c. Manusia
dipandang sebagai mahluk homo-economicus, yang selalu mengejar kepentingann (keuntungan)
sendiri
d. Paham
individualisme didasarkan materialisme, warisan zaman Yunani Kuno (disebut
hedonisme)
5. Sumber
daya yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara. Hal ini
sebagaimana diketahui bersama, dan diatur dengan tegas oleh pasal
a. 31
UUD 1945
b. 32
UUD 1945
c. 33
UUD 1945 *
d. 34
UUD 1945
SUMBER
REFERENSI:
0 komentar:
Posting Komentar