21214301
1EB21
BAB 9
USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM)
1.
Definisi UKM
UKM atau yang biasa di kenal
dengan Usaha Kecil Menengah. Menurut Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil
dan Menengah (Menegkop & UKM) mendefinisikan Usaha Kecil (UK) termasuk
Usaha Mikro (UMI) sebagai suatu badan usaha milik warga negara Indonesia baik
perorangan maupun berbadan hukum yang memiliki kekayaan bersih, tidak termasuk
tanah dan bangunan. Sedangkan menurut Biro Pusat Statistik (BPS) mendefinisikan
skala usaha usaha berdasarkan jumlah pekerja (L).
UKM juga berperan sebagai
salah satu sumber penting bagi pertumbuhan PDB dan ekspor nonomigas, khususnya
ekspor barang-barang manufaktur. Perkembangan UKM didalam suatu ekonomi
selalu diukur dengan tiga indikator yakni:
a.
Jumlah L,
b.
NO atau NT, dan
c.
Nilai X dari kelompok usaha tersebut baik secara absolut
maupun relatif terhadap
usaha besar (UB).
usaha besar (UB).
UKM adalah singkatan dari usaha
kecil dan menengah. UKM adalah salah satu bagian penting dari perekonomian
suatu negara maupun daerah, begitu juga dengan negara indonesia ukm ini sangat
memiliki peranan penting dalam lajunya perekonomian masyarakat.
UKM ini juga sangat membantu
negara/pemerintah dalam hal penciptaan lapangan kerja baru dan lewat ukm juga
banyak tercipta unit unit kerja baru yang menggunakan tenaga-tenaga baru yang
dapat mendukung pendapatan rumah tangga.
Selain dari itu UKM juga memiliki
fleksibilitas yang tinggi jika dibandingkan dengan usaha yang berkapasitas
lebih besar. UKM ini perlu perhatian yang khusus dan di dukung oleh informasi yang
akurat, agar terjadi link bisnis yang terarah antara pelaku usaha kecil dan
menengah dengan elemen daya saing usaha, yaitu jaringan pasar.
Terdapat dua aspek yang harus
dikembangkan untuk membangun jaringan pasar, aspek tersebut adalah :
a. Membangun Sistem Promosi untuk
Penetrasi Pasar
b. Merawat Jaringan Pasar untuk
Mempertahankan Pangsa Pasar
2.
Perkembangan jumlah unit dan tenaga
kerja di UKM
Kenaikan jumlah unit UK erat
kaitannya dengan boom yang di alami oleh beberapa subsektor pertanian,
khususnya perkebunan sebagai efek “positif” dari depresiasi nilai tukar rupiah
terhadap dollar AS.
Distribusi jumlah unit usaha menurut
skala usaha dan sektor menunujukan bahwa di satu sisi, UKM memiliki keunggulan
atas UB di pertanian dan di sisi lain dapat dilihat dari jenis produk yang di
buat, jenis teknologi dan alat-alat produksi yang di pakai dan metode produksi
yang di terapkan UKM di Indonesia pada umumnya masih dari kategori usaha
‘primitif’.
Pentingnya UKM sebagai salah satu
sumber pertumbuhan kesempatan kerja di Indonesia tidak hanya tercerminkan pada
kondisi statis yakni jumlah orang yang bekerja di kelompok usaha tersebut yang
jauh lebih banyak daripada yang diserap oleh UB, tetapi juga dapat dilihat pada
kondisi dinamis yakni dari laju kenaikannya setiap tahun yang lebih tinggi
daripada oleh UB.
3.
Nilai output dan nilai tambah
Peran UKM di Indonesia dalam
bentuk konstribusi output terhadap pembentukan atau pertumbuhan PDB
cukup besar, walaupun tidak sebesar konstribusinya terhadap penciptaan
kesempatan kerja.
4.
Ekspor
Selain konstribusinya terhadap
pertumbuhan kesempatan kerja dan sebagai salah satu sumber penting pendapatan
UKM di Indonesia juga sangat diharapkan karena memang mempunyai potensi besar
sebagai salah satu sumber penting perkembangan (diverifikasi) dan pertumbuhan
X, khususnya X manufaktur.
Kemampuan UKM Indonesia untuk
merealisasikan potensi X-nya ditentukan oleh suatu kombinasi dari sejumlah
faktor-faktor keunggulan relatif yang dimiliki UKM Indonesia atas
pesaing-pesaingnya baik dari dalam (UB) maupun luar negeri.
5.
Prospek UKM dalam era perdagangan
bebas dan globalisasi dunia
Globalisasi perekonomian dunia juga
memperbesar ketidakpastian terutama karena semakin tingginya mobilisasi modal,
manusia, dan sumber daya produksi lainnya. Kemampuan UKM bertahan selama ini di
Indonesia menunjukan potensi kekuatan yang dimiliki UKM Indonesia untuk
menghadapi perubahan-perubahan dalam perdagangan dan perekonomian dunia di masa
depan.
1. Sifat Alami dari Keberadaan UKM
Relatif lebih baiknya UK dibandingkan
UM atau UB dalam menghadapi krisis ekonomi tahun 1998 tidak lepas dari sifat
alami dari keberadaan UK yang berbeda dengan sifat alami dari keberadaan UM
apalagi UB di Indonesia.
Sifat alami yang berbeda ini sangat
penting untuk dipahami agar dapat mempredisikan masa depan UK atau UKM.
UK pada umumnya membuat
barang-barang konsumsi sederhana untuk kebutuhan kelompok masyarakat
berpenghasilan rendah. Sebagian dari pengusaha kecil dan pekerjanya di
Indonesia adalah kelompok masyarakat berpandidikan randah (SD) dan kebanyakan
dari mereka menggunakan mesin serta alat produksi sederhana atau implikasi dari
mereka sendiri. UK sebenarnya tidak terlalu tergantung pada fasilitas-fasilitas
dari pemerintah termasuk skim-skim kredit murah.
Untuk mengetahui besarnya dampak dan
proses terjadinya dampak tersebut dari suatu gejolak ekonomi seperti krisis
tahun 1998 terhadap UK perlu dianalisis dari dua sisi :
a. Penawaran
b. Permintaan
Dari sisi penawaran, pada saat
krisis berlangsung banyak pengusaha-pengusaha kecil terpaksa menutup usaha
mereka karena mahalnya biaya pengadaan bahan baku dan input lainnya
terutama yang diimpor akibat apresiasi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.
Namun, krisis ekonomi tahun 1998
memberi suatu dorongan positif bagi pertumbuhan UK (dan mungkin hingga tingkat
tertentu bagi pertumbuhan UM) di Indonesia. Bagi banyak orang khususnya dari
kelompok masyarakat berpendapatan rendah atau penduduk miskin UK berperan
sebagai salah satu the last resort yang memberi sumber pendapatan secukupnya
atau penghasilan tambahan.
Dari sisi permintaan salah satu
dampak negatif dari krisis ekonomi tahun 1998 yang sangat nyata adalah
merosotnya tingkat pendapatan riil masyarakat per kapita. UK di Indonesia
hingga saat ini tetap ada bahkan jumlahnya terus bertambah walaupun mendapat
persaingan ketat dari UM, UB dan dari produk-produk M serta iklim berusaha yang
selama ini terlalu kondusif akibat kebijakan-kebijakan pemerintah yang dalam
prakteknya tidak terlalu “pro” UK.
Pada umumnya produk-produk buatan UK
adalah dari kategori interior yang harganya relatif murah daripada harga dari
produk sejenis buatan UM dan UB atau M. Struktur pasar output dualisme
ini yang membuat UK bisa bertahan dalam persaingan dengan UM, UB dan
produk-produk M.
2. Kemampuan UKM
Dalam era perdagangan bebas dan
globalisasi perekonomian dunia terdapat tiga faktor kompetitif yang akan
menjadi dominan dalam menentukan bagus tidaknya prospek dari suatu usaha antara
lain:
a. Kemajuan Teknologi
b. Penguasaan ilmu pengetahuan
c. Kualitas SDM yang tinggi
(profesionalisme)
Sayangnya, ketiga faktor keunggulan
kompetitif tersebut masih merupakan kelemahan utama dari sebagian besar UKM
(terutama UK) di Indonesia.
CONTOH SOAL
1.
Perkembangan UKM didalam suatu ekonomi selalu diukur dengan
tiga indikator yakni:
a. Jumlah L,
b. NO atau NT
c. Nilai X dari kelompok usaha tersebut
baik secara absolut maupun relative
d. Jumlah Y*
2. Apa yang
dimaksud dengan UKM
a. Unit Kerja
Masyarakat
b. Usaha Kerja
Menengah*
c. Usaha Kecil
Masyarakat
d. Usaha Kerja
Masyarakat
3. UKM di Indonesia termasuk dalam
kategori ……
a.
Aktif.
b. Pasif.
c. Primitif.*
d. Produktif.
4. Dalam era perdagangan bebas dan
globalisasi perekonomian dunia terdapat tiga faktor kompetitif yang akan
menjadi dominan dalam menentukan bagus tidaknya prospek dari suatu usaha antara
lain:
a. Ekspor yang
melimpah*
b. Kemajuan Teknologi
c. Penguasaan ilmu pengetahuan
d. Kualitas SDM yang tinggi
(profesionalisme)
5.
Aspek yang harus dikembangkan untuk membangun jaringan
pasar, aspek tersebut adalah :
a.
Mengurangi sisem promosi
b.
Menurunkan pangsa pasar
c.
Membangun sistem promosi untuk penetrasi pasar*
d.
Tidak merawat jaringan pasar
BAB 10
PERDAGANGAN
LUAR NEGERI
1.
Teori
Perdagangan Internasional
Menurut
Amir M.S., bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan didalam
negeri, perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan
tersebut antara lain disebabkan karena adanya batas-batas
politik dan kenegaraan yang dapat menghambat perdagangan, misalnya dengan adanya bea, tarif,
atau quota barang impor.
Selain
itu kesullitan lainnya timbul karena adanya perbedaan budaya, bahasa, mata
uang, taksiran dan timbangan, dan hukum dalam pedagangan. Model
Ricardian memfokuskan pada kelebihan komparatif dan mungkin merupakan konsep paling penting
dalam teori perdagangan internasional.
Manfaat
atau keuntungan perdagangan internasional dapat dijelaskan dengan dua teori
yaitu:
a.
Teori keunggulan mutlak (absolut
advantage theory)
Teori ini dikemukakan oleh Adam Smith dalam bukunya The
Wealth of Nations (1776) yang menyebutkan bahwa suatu negara
dikatakan mempunyai keunggulan mutlak atas barang tertentu apabila negara
tersebut mampu memproduksinya dengan biaya lebih rendah dibanding negara lain.
Dalam rangka mencapai keunggulan multak. Adam Smith mengemukakan ide tentang
pembagian kerja internasional (spesialisasi). Dengan adanya spesialisasi
internasional ini akan memiliki keuntungan.
b.
Teori keunggulan komparatif
(comparative advantage theory)
Teori
keunggulan komparatif pertama kali diperkenalkan pada tahun 1817 oleh David
Ricardo, karena itu biasa disebut juga sebagai prinsip keunggulan komparatif
Ricardian. Dalam teori ini Ricardo merasa kurang puas dengan teori Adam
Smith, kemudian diperbaiki dengan mengajukan dua perbedaan dalam perdagangan:
a. Perdagangan dalam negeri
b. Perdagangan luar negeri
2.
Perkembangan
Ekspor Indonesia
Ekspor merupakan salah satu variable injeksi dalam perekonomian
suatu negara, artinya jika ekspor suatu negara meningkat maka perekonomian
negara tersebut akan lebih meningkat lagi, karena adanya proses multipler dalam
perekonomian tersebut.
Ekspor adalah barang dan jasa yang diproduksi didalam negara
dan dijual diluar negeri. (Mankiw, 2004: 240). Jika suatu negara membuka
perdagangan internasional dan menjadi pengekspor suatu barang, maka produsen
domestic barang tersebut akan diuntungkan dan konsumen domestic barang tersebut
akan dirugikan. Pembukaan perdagangan internasional akan menguntungkan negara
yang bersangkutan secara keseluruhan karena keuntungan yang
diperoleh melebihi kerugian nya (Mankiw, 2006 : 221).
Dalam analisis keseimbangan pendapatan nasional dalam
perekonomian terbuka diandaikan Ekspor merupakan pengeluaran otonomi, yaitu ia
tidak ditentukan oleh pendapatan nasional. Ekspor terutama ditentukkan oleh
harga relative barang dalam negeri dipasaran luar negeri, kemampuan barang
dalam negeri untuk bersaing dipasaran dunia, dan citarasa penduduk di
negara-negara lain terhadap barang yang diproduksikan suatu Negara (Sukirno,
2004 : 222).
Dari studi pertumbuhan ekonomi selama periode 1968 – 1984
yang dilakukan oleh Bela Balassa (1986) terhadap sekelompok luar negara-negara
yang sedang berkembang yang dibedakan antara negaranegara yang berorientasi
keluar (Outward – Oriented Countries) dan Negara-negara yang berorientasi
kedalam ( Inward- oriental countries) menemukan bahwa negara-negara yang
menerapkan strategi pembangunan yang berorientasi keluar memiliki kinerja
pertumbuhan ekonomi yang jauh lebih baik dari pada negara-negara yang
menerapkan strategi pembangunan yang berorientasi kedalam atau substitusi impor
Berdasarkan studi dilakukan Hollis Chemery terhadap 20
negara yang sedang berkembang menemukan bahwa total input productivity total
meningkat diatas 3 persen pertahun di negara-negara yang menerapkan Outward
oriented atau export- led strategies, sedangkan negara-negara yang menerapkan
inward – oriented pertumbuhannya hanya 1 persen (Nanga, 2005 : 302).
Perumusan
masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut :
a. Berapa besar luar peranan total
ekspor terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di Indonesia
b. Berapa besar peranan ekspor migas
terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di Indonesia
c. Berapa besar peranan ekspor non
migas terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di Indonesia
Tujuan Penelitian ini ingin mengetahui peranan ekspor
terhadap perekonomian (PDB) di Indonesia.
3.
Tingkat Daya
Saing
Daya saing merupakan salah satu kriteria yang menentukan keberhasilan
suatu negara dalam perdagangan internasional. Berdasarkan badan pemeringkat
daya saing dunia, IMDWorld Competitiveness Yearbook 2006, posisi
daya saing Indonesia dalam beberapa tahun semakin menurun. IMDWorld
Competitiveness Yearbook (WCY) adalah sebuah laporan mengenai daya
saing negara yang dipublikasikan sejak tahun 1989. Pada tahun 2000, posisi daya
saing Indonesia menduduki peringkat 43 dari 49 negara. Tahun 2001 posisi daya
saing Indonesia semakin menurun, yaitu menduduki peringkat 46. Selanjutnya,
tahun 2002 posisi daya saingnya masih menduduki posisi bawah, yaitu peringkat
47. Lalu, tahun 2003, posisi daya saingnya malah makin terpuruk, yaitu
menduduki peringkat 57. Tahun 2004 menduduki peringkat 58. Tahun 2005 Indonesia
menduduki posisi 58. Tahun 2006 Indonesia telah menduduki posisi 60.
Tabel I.1 Posisi Daya Saing
Indonesia
Negara
|
2000
|
2001
|
2002
|
2003
|
2004
|
2005
|
2006
|
USA
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
Singapura
|
2
|
3
|
8
|
4
|
2
|
3
|
3
|
Malaysia
|
26
|
28
|
24
|
21
|
16
|
28
|
23
|
Korea
|
29
|
29
|
29
|
37
|
35
|
29
|
38
|
Jepang
|
21
|
23
|
27
|
25
|
23
|
21
|
17
|
Cina
|
24
|
26
|
28
|
29
|
24
|
31
|
19
|
Thailand
|
31
|
34
|
31
|
30
|
29
|
27
|
32
|
Indonesia
|
43
|
46
|
47
|
57
|
58
|
59
|
60
|
Sumber: IMD World Competitiveness Yearbook (WCY)
Faktor dalam
menentukan daya saing menurut IMD World Competitiveness Yearbook terbagi
menjadi 4 kategori yaitu, kinerja ekonomi, efisiensi pemerintah, efisiensi
bisnis, infrastruktur. Setiap kategori memiliki beberapa kriteria. IMD World
Competitiveness Yearbook (WCY) memeringkat dan menganalisis kemampuan suatu
negara dalam menciptakan dan menjaga lingkungan di mana perusahaan dapat
bersaing. Persaingan akan membawa suatu negara lebih kompetitif dibandingkan
dengan negara lain.
CONTOH SOAL
1.
Keuntungan perdagangan internasional dapat dijelaskan
dengan dua teori yaitu:
a.
Mutlak dan relatif
b.
Mutlak dan absolute
c.
Mutlak dan komparatif*
d.
Mutlak dan konversi
2.
Teori yang dikemukakan oleh Adam Smith dalam bukunya The
Wealth of Nations, mengemukakan tentang teori
a.
Mutlak*
b.
Relatif
c.
Komparatif
d.
Konversi
3.
Teori keunggulan komparatif pertama kali diperkenalkan oleh
David Ricardo pada tahun
a.
1837
b.
1807
c.
1817*
d.
1827
4.
Faktor dalam menentukan daya saing menurut IMD World
Competitiveness Yearbook terbagi menjadi 4 kategori yaitu, kecuali:
a.
Kinerja ekonomi
b.
Efisiensi tenaga kerja*
c.
Efisiensi pemerintah
d.
Efisiensi bisnis
5.
Pada tahun berapa posisi daya saing Indonesia menduduki
peringkat 43 dari 49 negara?
a.
2000*
b.
2001
c.
2002
d.
2003
NERACA PEMBAYARAN, ARUS
MODAL ASING DAN
UTANG LUAR NEGERI
1.
Neraca pembayaran
Neraca pembayaran merupakan suatu ikhtisar yang
meringkas transaksi-transaksi antara penduduk suatu negara dengan penduduk
negara lain selama jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Neraca
pembayaran mencakup pembelian dan penjualan barang dan jasa, hibah dari
individu dan pemerintah asing, dan transaksi finansial. Umumnya neraca
pembayaran terbagi atas neraca transaksi berjalan dan neraca lalu lintas modal dan
finansial, dan item-item finansial.
Transaksi dalam neraca pembayaran dapat dibedakan dalam dua
macam transaksi.
a. Transaksi debit, yaitu transaksi
yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari dalam negeri ke luar
negeri. Transaksi ini disebut transaksi negatif (-), yaitu transaksi yang
menyebabkan berkurangnya posisi cadangan devisa.
b. Transaksi kredit adalah transaksi
yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari luar negeri ke dalam
negeri. Transaksi ini disebut juga transaksi positif (+), yaitu transaksi yang
menyebabkan bertambahnya posisi cadangan devisa negara.
2.
Arus modal asing
Selama periode yang diamati,
indonesia telah menjadi importir modal. Arus masuk modal asing (net capital
inflows) meningkat dari hampir 300 juta dolar AS per tahun pada akhir 1960-an
hingga lebih dari 13 miliar dolar AS pada tahun 1984. hanta terjadi satu kali
arus modal keluar (net capital outflow) pada tahun 1975 seiring dengan adanya
krisis Pertamina. PMA tercatat sedikit diatas 10% dari arus total, namun dalam
beberapa tahun, terutama awal pelita I, pangsanya hampir 1/3 dari arus total.
Umumnya, porsi terbesar PMA di alokasikan
di sektor pertambangan dan minyak, sedang peringkat ke 2 di sektor manufaktur
(Hill, 1988:81). Selama periode 1967-1985, sektor migas menerima 78% dari
investasi total, sementara di sektor manufaktur hampir mencapai 20%. Investasi
di sektor pertanian dan jasa relatif sangat kecil karena dibatasi kiprah modal
asing di sektor ini.
3.
Utang luar negeri
Utang luar negeri atau pinjaman luar negeri,
adalah sebagian dari total utang suatu negara yang diperoleh dari para kreditor
di luar negara tersebut. Penerima utang luar negeri dapat berupa pemerintah,
perusahaan, atau perorangan. Bentuk utang dapat berupa uang yang diperoleh dari
bank swasta, pemerintah negara lain, atau lembaga keuangan internasional
seperti IMF dan Bank Dunia.
Utang luar negeri Indonesia lebih
didominasi oleh utang swasta. Berdasarkan data di Bank Indonesia, posisi utang
luar negeri pada Maret 2006 tercatat US$ 134 miliar, pada Juni 2006 tercatat
US$ 129 miliar dan Desember 2006 tercatat US$ 125,25 miliar. Sedangkan untuk
utang swasta tercatat meningkat dari US$ 50,05 miliar pada September 2006
menjadi US$ 51,13 miliar pada Desember 2006.
Negara-negara donor bagi Indonesia adalah:
a. Jepang merupakan kreditur terbesar
dengan USD 15,58 miliar.
b. Bank Pembangunan Asia (ADB) sebesar
USS 9,106 miliar
c. Bank Dunia (World Bank) sebesar USD
8,103 miliar.
d. Jerman dengan USD 3,809 miliar,
Amerika Serikat USD 3,545 miliar
e. Pihak lain, baik bilateral maupun
multilateral sebesar USD 16,388 miliar.
CONTOH SOAL
1.
Didalam neraca pembayaran terdapat dua sisi akun yaitu:
a. Debit dan
kredit*
b. Debit dan debit
c. Kredit dan
kredit
d. Aktiva dan
pasiva
2.
Proses transportasi barang atau komoditas dari suatu
negara ke negara lain, disebut
a. Impor
b. Ekspor*
c. Pembayaran pajak
d. Investasi
3.
Utang luar negeri atau pinjaman luar negeri, adalah
sebagian dari total utang suatu negara yang diperoleh dari
a. Debitur
b. Kreditur*
c. Investor
d. Pemilik saham
4.
Transaksi akan didebitkan didalam Neraca apabila….
a. Pendapatan
Ekspor
b. Mengalirnya
devisa dari luar kedalam negeri
c. Pengeluaran
Import.*
d. Bertambahnya
utang
5.
Negara-negara donor bagi Indonesia adalah….
a. Afrika $ 15,58
miliar
b. Swiss $ 9,106
miliar
c. Korea dengan $ 3,809 miliar
d. Thailand dengan
$ 2,890 miliar*
SUMBER
http://yuniriyani08.blogspot.com/2015/06/normal-0-false-false-false-en-us-x-none_14.html
https://nissakfh.wordpress.com/2011/04/14/ukm-usaha-kecil-menengah-penanam-modal-asing-23210895/
https://nissakfh.wordpress.com/2011/04/14/ukm-usaha-kecil-menengah-penanam-modal-asing-23210895/
http://margarethsitanggang.blogspot.com/2015/05/bab-13-perdagangan-luar-negeri.
https://hanggaryudha.wordpress.com/2011/03/30/bab-11-neraca-pembayaran-arus-modal-asing-dan-utang-luar-negeri/
http://nadiasafiras.blogspot.com/
0 komentar:
Posting Komentar