IMPIAN

Sabtu, 16 Mei 2015

Impian?
Pasti banyak orang yang mendeskripsikan kata ini dengan banyak hal dan pemikiran.
Setelah ini mau kemana?
Kamu mau jadi apa?
Apa rencana kamu selanjutnya?

Mungkin pertanyaan diatas adalah pertanyaan klasik yang sering kita dengar dan sangat berhubungan dengan impian masing2 orang, terkadang mereka bertanya bukan karena mereka peduli tapi hanya penasaran, banyak cara yang dilakukan setiap orang mengenai impiannya masing2. Ada yang bermimpi dan mewujudkan, ada bermimpi tanpa mereka harus repot2 mengejarnya, dan ada juga mereka yang bermimpi namun berhenti ditengah jalan.

Eum, mungkin saya termasuk di dalam golongan terakhir tersebut.
Entahlah dari saya kecil bahkan sampai detik ini pun impian saya cuman satu, menjadi malaikat berjas putih. Yapp seorang dokter. Tapi sepertinya Allah punya rencana lain yang saya tidak ketahui hingga saya bisa terpental jauh, bahkan dari dulu pun saya tidak pernah membayangkan apa yang saat ini saya alami, yapp akan menjadi seorang akuntan. Saya tau ya Allah rencana mu pasti lebih baik. Tapi apakah salah jika saya masih menginginkannya ya Allah, apakah salah jika saya masih ingin menjadi seorang dokter?
Tapi saya percaya, Allah punya rencana yg luar biasa untuk saya. Bantu saya ya allah, bantu saya untuk tetap istiqamah dijalan mu, bantu saya melewati semuanya dengan mudah, dengan rida Mu, dan rida orangtua hamba.

Bahkan untuk saat ini jika ditanya apa mimpi saya itu adalah pertanyaan tersulit bagi saya. Entahlah, saya takut. Takut untuk kembali kecewa, takut untuk berharap terlalu besar, takut untuk memulai lagi. Saya tau saya pengecut. Tapi untuk saat ini saya merasa nyaman diposisi ini, yapp untuk saat ini.

Saya hanya melakukan yang terbaik semampu saya, berusaha untuk segera lulus, mendapat nilai yang baik, kemudian kerja. Sangat membosankan bukan?
Yapp, awalnya saya memang berfikir seperti itu. Tapi jika itu bisa membuat orang tua saya bisa sedikit lebih tenang memikirkan masa depan saya. Itu menjadi pekerjaan ringan yang pernah saya lakukan walaupun beban yang ada di bahu saya semakin hari semakin bertambah berat. Insyallah restu mu mah, bisa buat icha tetep survive sampai detik ini.

Bantu icha mah, bantu icha untuk jadi anak yang berbakti sama mama, you're the only one. You're my hero, jaga mama saya ya Allah sampai saya mampu setidaknya sedikit saja membalas apa yang telah mamah saya beri untuk saya.

0 komentar:

Posting Komentar