PEREKONOMIAN INDONESIA

Minggu, 21 Juni 2015

ANISAH WIDIAH RACHMANINGTIAS
21214301
1EB21

BAB 9
USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM)

1.     Definisi UKM
UKM  atau yang biasa di kenal dengan Usaha Kecil Menengah. Menurut Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menegkop & UKM) mendefinisikan Usaha Kecil (UK) termasuk Usaha Mikro (UMI) sebagai suatu badan usaha milik warga negara Indonesia baik perorangan maupun berbadan hukum yang memiliki kekayaan bersih, tidak termasuk tanah dan bangunan. Sedangkan menurut Biro Pusat Statistik (BPS) mendefinisikan skala usaha usaha berdasarkan jumlah pekerja (L).
UKM  juga berperan sebagai salah satu sumber penting bagi pertumbuhan PDB dan ekspor nonomigas, khususnya ekspor barang-barang manufaktur.  Perkembangan UKM didalam suatu ekonomi selalu diukur dengan tiga indikator yakni:
a.          Jumlah L,
b.         NO atau NT, dan
c.          Nilai X dari kelompok usaha tersebut baik secara absolut maupun relatif terhadap
usaha besar (UB).
UKM adalah singkatan dari usaha kecil dan menengah. UKM adalah salah satu bagian penting dari perekonomian suatu negara maupun daerah, begitu juga dengan negara indonesia ukm ini sangat memiliki peranan penting dalam lajunya perekonomian masyarakat.
UKM ini juga sangat membantu negara/pemerintah dalam hal penciptaan lapangan kerja baru dan lewat ukm juga banyak tercipta unit unit kerja baru yang menggunakan tenaga-tenaga baru yang dapat mendukung pendapatan rumah tangga.
Selain dari itu UKM juga memiliki fleksibilitas yang tinggi jika dibandingkan dengan usaha yang berkapasitas lebih besar. UKM ini perlu perhatian yang khusus dan di dukung oleh informasi yang akurat, agar terjadi link bisnis yang terarah antara pelaku usaha kecil dan menengah dengan elemen daya saing usaha, yaitu jaringan pasar.
Terdapat dua aspek yang harus dikembangkan untuk membangun jaringan pasar, aspek tersebut adalah :
a.       Membangun Sistem Promosi untuk Penetrasi Pasar
b.      Merawat Jaringan Pasar untuk Mempertahankan Pangsa Pasar

2.     Perkembangan jumlah unit dan tenaga kerja di UKM
Kenaikan jumlah unit UK erat kaitannya dengan boom yang di alami oleh beberapa subsektor pertanian, khususnya perkebunan sebagai efek “positif” dari depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.
Distribusi jumlah unit usaha menurut skala usaha dan sektor menunujukan bahwa di satu sisi, UKM memiliki keunggulan atas UB di pertanian dan di sisi lain dapat dilihat dari jenis produk yang di buat, jenis teknologi dan alat-alat produksi yang di pakai dan metode produksi yang di terapkan UKM di Indonesia pada umumnya masih dari kategori usaha ‘primitif’.
Pentingnya UKM sebagai salah satu sumber pertumbuhan kesempatan kerja di Indonesia tidak hanya tercerminkan pada kondisi statis yakni jumlah orang yang bekerja di kelompok usaha tersebut yang jauh lebih banyak daripada yang diserap oleh UB, tetapi juga dapat dilihat pada kondisi dinamis yakni dari laju kenaikannya setiap tahun yang lebih tinggi daripada oleh UB.
3.     Nilai output dan nilai tambah
Peran UKM  di Indonesia dalam bentuk konstribusi output terhadap pembentukan atau pertumbuhan PDB cukup besar, walaupun tidak sebesar konstribusinya terhadap penciptaan kesempatan kerja.
4.     Ekspor
Selain konstribusinya terhadap pertumbuhan kesempatan kerja dan sebagai salah satu sumber penting pendapatan UKM di Indonesia juga sangat diharapkan karena memang mempunyai potensi besar sebagai salah satu sumber penting perkembangan (diverifikasi) dan pertumbuhan X, khususnya X manufaktur.
Kemampuan UKM Indonesia untuk merealisasikan potensi X-nya ditentukan oleh suatu kombinasi dari sejumlah faktor-faktor keunggulan relatif yang dimiliki UKM Indonesia atas pesaing-pesaingnya baik dari dalam (UB) maupun luar negeri.
5.     Prospek UKM dalam era perdagangan bebas dan globalisasi dunia
Globalisasi perekonomian dunia juga memperbesar ketidakpastian terutama karena semakin tingginya mobilisasi modal, manusia, dan sumber daya produksi lainnya. Kemampuan UKM bertahan selama ini di Indonesia menunjukan potensi kekuatan yang dimiliki UKM Indonesia untuk menghadapi perubahan-perubahan dalam perdagangan dan perekonomian dunia di masa depan.
1.   Sifat Alami dari Keberadaan UKM
Relatif lebih baiknya UK dibandingkan UM atau UB dalam menghadapi krisis ekonomi tahun 1998 tidak lepas dari sifat alami dari keberadaan UK yang berbeda dengan sifat alami dari keberadaan UM apalagi UB di Indonesia.
Sifat alami yang berbeda ini sangat penting untuk dipahami agar dapat mempredisikan masa depan UK atau UKM.
UK pada umumnya membuat barang-barang konsumsi sederhana untuk kebutuhan kelompok masyarakat berpenghasilan rendah. Sebagian dari pengusaha kecil dan pekerjanya di Indonesia adalah kelompok masyarakat berpandidikan randah (SD) dan kebanyakan dari mereka menggunakan mesin serta alat produksi sederhana atau implikasi dari mereka sendiri. UK sebenarnya tidak terlalu tergantung pada fasilitas-fasilitas dari pemerintah termasuk skim-skim kredit murah.
Untuk mengetahui besarnya dampak dan proses terjadinya dampak tersebut dari suatu gejolak ekonomi seperti krisis tahun 1998 terhadap UK perlu dianalisis dari dua sisi :
a.       Penawaran
b.      Permintaan
Dari sisi penawaran, pada saat krisis berlangsung banyak pengusaha-pengusaha kecil terpaksa menutup usaha mereka karena mahalnya biaya pengadaan bahan baku dan input lainnya terutama yang diimpor akibat apresiasi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.
Namun, krisis ekonomi tahun 1998 memberi suatu dorongan positif bagi pertumbuhan UK (dan mungkin hingga tingkat tertentu bagi pertumbuhan UM) di Indonesia. Bagi banyak orang khususnya dari kelompok masyarakat berpendapatan rendah atau penduduk miskin UK berperan sebagai salah satu the last resort yang memberi sumber pendapatan secukupnya atau penghasilan tambahan.
Dari sisi permintaan salah satu dampak negatif dari krisis ekonomi tahun 1998 yang sangat nyata adalah merosotnya tingkat pendapatan riil masyarakat per kapita. UK di Indonesia hingga saat ini tetap ada bahkan jumlahnya terus bertambah walaupun mendapat persaingan ketat dari UM, UB dan dari produk-produk M serta iklim berusaha yang selama ini terlalu kondusif akibat kebijakan-kebijakan pemerintah yang dalam prakteknya tidak terlalu “pro” UK.
Pada umumnya produk-produk buatan UK adalah dari kategori interior yang harganya relatif murah daripada harga dari produk sejenis buatan UM dan UB atau M. Struktur pasar output dualisme ini yang membuat UK bisa bertahan dalam persaingan dengan UM, UB dan produk-produk M.
2.   Kemampuan UKM
Dalam era perdagangan bebas dan globalisasi perekonomian dunia terdapat tiga faktor kompetitif yang akan menjadi dominan dalam menentukan bagus tidaknya prospek dari suatu usaha antara lain:
a.       Kemajuan Teknologi
b.      Penguasaan ilmu pengetahuan
c.       Kualitas SDM yang tinggi (profesionalisme)
Sayangnya, ketiga faktor keunggulan kompetitif tersebut masih merupakan kelemahan utama dari sebagian besar UKM (terutama UK) di Indonesia.
 
CONTOH SOAL
1.       Perkembangan UKM didalam suatu ekonomi selalu diukur dengan tiga indikator yakni:
a.       Jumlah L,
b.      NO atau NT
c.       Nilai X dari kelompok usaha tersebut baik secara absolut maupun relative
d.      Jumlah Y*

2.      Apa yang dimaksud dengan UKM
a.       Unit Kerja Masyarakat
b.      Usaha Kerja Menengah*
c.       Usaha Kecil Masyarakat
d.      Usaha Kerja Masyarakat

3.      UKM di Indonesia termasuk dalam kategori ……
a.       Aktif.
b.      Pasif.
c.       Primitif.*
d.      Produktif.

4.      Dalam era perdagangan bebas dan globalisasi perekonomian dunia terdapat tiga faktor kompetitif yang akan menjadi dominan dalam menentukan bagus tidaknya prospek dari suatu usaha antara lain:
a.       Ekspor yang melimpah*
b.      Kemajuan Teknologi
c.       Penguasaan ilmu pengetahuan
d.      Kualitas SDM yang tinggi (profesionalisme)

5.      Aspek yang harus dikembangkan untuk membangun jaringan pasar, aspek tersebut adalah :
a.       Mengurangi sisem promosi
b.      Menurunkan pangsa pasar
c.       Membangun sistem promosi untuk penetrasi pasar*
d.      Tidak merawat jaringan pasar

BAB 10
PERDAGANGAN LUAR NEGERI

1.     Teori Perdagangan Internasional

Menurut Amir M.S., bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan didalam negeri, perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan tersebut antara lain disebabkan karena adanya batas-batas politik dan kenegaraan yang dapat menghambat perdagangan, misalnya dengan adanya bea, tarif, atau quota barang impor.

Selain itu kesullitan lainnya timbul karena adanya perbedaan budaya, bahasa, mata uang, taksiran dan timbangan, dan hukum dalam pedagangan. Model Ricardian memfokuskan pada kelebihan komparatif dan mungkin merupakan konsep paling penting dalam teori perdagangan internasional.

Manfaat atau keuntungan perdagangan internasional dapat dijelaskan dengan dua teori yaitu:

a.      Teori keunggulan mutlak (absolut advantage theory)
Teori ini dikemukakan oleh Adam Smith dalam bukunya The Wealth of Nations (1776) yang menyebutkan bahwa suatu negara dikatakan mempunyai keunggulan mutlak atas barang tertentu apabila negara tersebut mampu memproduksinya dengan biaya lebih rendah dibanding negara lain. Dalam rangka mencapai keunggulan multak. Adam Smith mengemukakan ide tentang pembagian kerja internasional (spesialisasi). Dengan adanya spesialisasi internasional ini akan memiliki keuntungan.

b.      Teori keunggulan komparatif (comparative advantage theory)
Teori keunggulan komparatif pertama kali diperkenalkan pada tahun 1817 oleh David Ricardo, karena itu biasa disebut juga sebagai prinsip keunggulan komparatif Ricardian. Dalam teori ini Ricardo merasa kurang puas dengan teori Adam Smith, kemudian diperbaiki dengan mengajukan dua perbedaan dalam perdagangan:
a.       Perdagangan dalam negeri
b.      Perdagangan luar negeri

2.     Perkembangan Ekspor Indonesia

Ekspor merupakan salah satu variable injeksi dalam perekonomian suatu negara, artinya jika ekspor suatu negara meningkat maka perekonomian negara tersebut akan lebih meningkat lagi, karena adanya proses multipler dalam perekonomian tersebut.

Ekspor adalah barang dan jasa yang diproduksi didalam negara dan dijual diluar negeri. (Mankiw, 2004: 240). Jika suatu negara membuka perdagangan internasional dan menjadi pengekspor suatu barang, maka produsen domestic barang tersebut akan diuntungkan dan konsumen domestic barang tersebut akan dirugikan. Pembukaan perdagangan internasional akan menguntungkan negara yang bersangkutan secara keseluruhan karena keuntungan yang diperoleh melebihi kerugian nya (Mankiw, 2006 : 221).
Dalam analisis keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka diandaikan Ekspor merupakan pengeluaran otonomi, yaitu ia tidak ditentukan oleh pendapatan nasional. Ekspor terutama ditentukkan oleh harga relative barang dalam negeri dipasaran luar negeri, kemampuan barang dalam negeri untuk bersaing dipasaran dunia, dan citarasa penduduk di negara-negara lain terhadap barang yang diproduksikan suatu Negara (Sukirno, 2004 : 222).
Dari studi pertumbuhan ekonomi selama periode 1968 – 1984 yang dilakukan oleh Bela Balassa (1986) terhadap sekelompok luar negara-negara yang sedang berkembang yang dibedakan antara negaranegara yang berorientasi keluar (Outward – Oriented Countries) dan Negara-negara yang berorientasi kedalam ( Inward- oriental countries) menemukan bahwa negara-negara yang menerapkan strategi pembangunan yang berorientasi keluar memiliki kinerja pertumbuhan ekonomi yang jauh lebih baik dari pada negara-negara yang menerapkan strategi pembangunan yang berorientasi kedalam atau substitusi impor
Berdasarkan studi dilakukan Hollis Chemery terhadap 20 negara yang sedang berkembang menemukan bahwa total input productivity total meningkat diatas 3 persen pertahun di negara-negara yang menerapkan Outward oriented atau export- led strategies, sedangkan negara-negara yang menerapkan inward – oriented pertumbuhannya hanya 1 persen (Nanga, 2005 : 302).

Perumusan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut :
a.       Berapa besar luar peranan total ekspor terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di Indonesia
b.      Berapa besar peranan ekspor migas terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di Indonesia
c.       Berapa besar peranan ekspor non migas terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di Indonesia

Tujuan Penelitian ini ingin mengetahui peranan ekspor terhadap perekonomian (PDB) di Indonesia.

3.     Tingkat Daya Saing

Daya saing merupakan salah satu kriteria yang menentukan keberhasilan suatu negara dalam perdagangan internasional. Berdasarkan badan pemeringkat daya saing dunia, IMDWorld Competitiveness Yearbook 2006, posisi daya saing Indonesia dalam beberapa tahun semakin menurun. IMDWorld Competitiveness Yearbook (WCY) adalah sebuah laporan mengenai daya saing negara yang dipublikasikan sejak tahun 1989. Pada tahun 2000, posisi daya saing Indonesia menduduki peringkat 43 dari 49 negara. Tahun 2001 posisi daya saing Indonesia semakin menurun, yaitu menduduki peringkat 46. Selanjutnya, tahun 2002 posisi daya saingnya masih menduduki posisi bawah, yaitu peringkat 47. Lalu, tahun 2003, posisi daya saingnya malah makin terpuruk, yaitu menduduki peringkat 57. Tahun 2004 menduduki peringkat 58. Tahun 2005 Indonesia menduduki posisi 58. Tahun 2006 Indonesia telah menduduki posisi 60.
Tabel I.1 Posisi Daya Saing Indonesia
Negara
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
USA
Singapura
Malaysia
26 
28 
24 
21 
16 
28 
23
Korea
29 
29 
29 
37 
35 
29 
38
Jepang
21 
23 
27 
25 
23 
21 
17
Cina
24 
26 
28 
29 
24 
31 
19
Thailand
31 
34 
31 
30 
29 
27 
32
Indonesia
43 
46 
47 
57 
58 
59 
60
            Sumber: IMD World Competitiveness Yearbook (WCY) 
           Faktor dalam menentukan daya saing menurut IMD World Competitiveness Yearbook terbagi menjadi 4 kategori yaitu, kinerja ekonomi, efisiensi pemerintah, efisiensi bisnis, infrastruktur. Setiap kategori memiliki beberapa kriteria. IMD World Competitiveness Yearbook (WCY) memeringkat dan menganalisis kemampuan suatu negara dalam menciptakan dan menjaga lingkungan di mana perusahaan dapat bersaing. Persaingan akan membawa suatu negara lebih kompetitif dibandingkan dengan negara lain.

CONTOH SOAL
1.      Keuntungan perdagangan internasional dapat dijelaskan dengan dua teori yaitu:
a.       Mutlak dan relatif
b.      Mutlak dan absolute
c.       Mutlak dan komparatif*
d.      Mutlak dan konversi
2.      Teori yang dikemukakan oleh Adam Smith dalam bukunya The Wealth of Nations, mengemukakan tentang teori
a.       Mutlak*
b.      Relatif
c.       Komparatif
d.      Konversi
3.      Teori keunggulan komparatif pertama kali diperkenalkan oleh David Ricardo pada tahun
a.       1837
b.      1807
c.       1817*
d.      1827
4.      Faktor dalam menentukan daya saing menurut IMD World Competitiveness Yearbook terbagi menjadi 4 kategori yaitu, kecuali:
a.       Kinerja ekonomi
b.      Efisiensi tenaga kerja*
c.       Efisiensi pemerintah
d.      Efisiensi bisnis
5.      Pada tahun berapa posisi daya saing Indonesia menduduki peringkat 43 dari 49 negara?
a.       2000*
b.      2001
c.       2002
d.      2003



NERACA PEMBAYARAN, ARUS MODAL ASING DAN
                  UTANG LUAR NEGERI
1.     Neraca pembayaran
Neraca pembayaran merupakan suatu ikhtisar yang meringkas transaksi-transaksi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Neraca pembayaran mencakup pembelian dan penjualan barang dan jasa, hibah dari individu dan pemerintah asing, dan transaksi finansial. Umumnya neraca pembayaran terbagi atas neraca transaksi berjalan dan neraca lalu lintas modal dan finansial, dan item-item finansial.
Transaksi dalam neraca pembayaran dapat dibedakan dalam dua macam transaksi.
a.       Transaksi debit, yaitu transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari dalam negeri ke luar negeri. Transaksi ini disebut transaksi negatif (-), yaitu transaksi yang menyebabkan berkurangnya posisi cadangan devisa.

b.      Transaksi kredit adalah transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari luar negeri ke dalam negeri. Transaksi ini disebut juga transaksi positif (+), yaitu transaksi yang menyebabkan bertambahnya posisi cadangan devisa negara.

2.      Arus modal asing
Selama periode yang diamati, indonesia telah menjadi importir modal. Arus masuk modal asing (net capital inflows) meningkat dari hampir 300 juta dolar AS per tahun pada akhir 1960-an hingga lebih dari 13 miliar dolar AS pada tahun 1984. hanta terjadi satu kali arus modal keluar (net capital outflow) pada tahun 1975 seiring dengan adanya krisis Pertamina. PMA tercatat sedikit diatas 10% dari arus total, namun dalam beberapa tahun, terutama awal pelita I, pangsanya hampir 1/3 dari arus total.
Umumnya, porsi terbesar PMA di alokasikan di sektor pertambangan dan minyak, sedang peringkat ke 2 di sektor manufaktur (Hill, 1988:81). Selama periode 1967-1985, sektor migas menerima 78% dari investasi total, sementara di sektor manufaktur hampir mencapai 20%. Investasi di sektor pertanian dan jasa relatif sangat kecil karena dibatasi kiprah modal asing di sektor ini.
3.     Utang luar negeri
Utang luar negeri atau pinjaman luar negeri, adalah sebagian dari total utang suatu negara yang diperoleh dari para kreditor di luar negara tersebut. Penerima utang luar negeri dapat berupa pemerintah, perusahaan, atau perorangan. Bentuk utang dapat berupa uang yang diperoleh dari bank swasta, pemerintah negara lain, atau lembaga keuangan internasional seperti IMF dan Bank Dunia.
Utang luar negeri Indonesia lebih didominasi oleh utang swasta. Berdasarkan data di Bank Indonesia, posisi utang luar negeri pada Maret 2006 tercatat US$ 134 miliar, pada Juni 2006 tercatat US$ 129 miliar dan Desember 2006 tercatat US$ 125,25 miliar. Sedangkan untuk utang swasta tercatat meningkat dari US$ 50,05 miliar pada September 2006 menjadi US$ 51,13 miliar pada Desember 2006.
Negara-negara donor bagi Indonesia adalah:
a.       Jepang merupakan kreditur terbesar dengan USD 15,58 miliar.
b.      Bank Pembangunan Asia (ADB) sebesar USS 9,106 miliar
c.       Bank Dunia (World Bank) sebesar USD 8,103 miliar.
d.      Jerman dengan USD 3,809 miliar, Amerika Serikat USD 3,545 miliar
e.       Pihak lain, baik bilateral maupun multilateral sebesar USD 16,388 miliar.
CONTOH SOAL
1.      Didalam neraca pembayaran terdapat dua sisi akun yaitu:
a.       Debit dan kredit*
b.      Debit dan debit
c.       Kredit dan kredit
d.      Aktiva dan pasiva
2.      Proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain, disebut
a.       Impor
b.      Ekspor*
c.       Pembayaran pajak
d.      Investasi
3.      Utang luar negeri atau pinjaman luar negeri, adalah sebagian dari total utang suatu negara yang diperoleh dari
a.       Debitur
b.      Kreditur*
c.       Investor
d.      Pemilik saham
4.      Transaksi akan didebitkan didalam Neraca apabila….
a.       Pendapatan Ekspor
b.      Mengalirnya devisa dari luar kedalam negeri
c.       Pengeluaran Import.*
d.      Bertambahnya utang
5.      Negara-negara donor bagi Indonesia adalah….
a.       Afrika $ 15,58 miliar
b.      Swiss $ 9,106 miliar
c.       Korea  dengan $ 3,809 miliar
d.      Thailand dengan $ 2,890 miliar*
SUMBER
http://yuniriyani08.blogspot.com/2015/06/normal-0-false-false-false-en-us-x-none_14.html
https://nissakfh.wordpress.com/2011/04/14/ukm-usaha-kecil-menengah-penanam-modal-asing-23210895/
http://margarethsitanggang.blogspot.com/2015/05/bab-13-perdagangan-luar-negeri.
https://hanggaryudha.wordpress.com/2011/03/30/bab-11-neraca-pembayaran-arus-modal-asing-dan-utang-luar-negeri/
http://nadiasafiras.blogspot.com/